Nama :
Fajar Sidiq Permana
Kelas : 3 EB 21
NPM :
22210574
SEJARAH BAHASA
INDONESIA
Sumber
dari bahasa Indonesia adalah bahasa melayu. Bahasa melayu diambil sebagai
sumber karena bahasa melayu pada saat itu disebut lingua franca (bahasa
perantara), melayu digunakan seluruh asia tenggara diberbagai kegiatan yang ada
di masyarakat. Sejarah Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik
Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, pasal 36“bahasa
Negara ialah bahasa Indonesia.
Meski demikian, hanya sebagian kecil
dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu
karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih
suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti
bahasa Madura, bahasaMelayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lain-lain.
Fungsi utama bahasa adalah :
- Bahasa kebudayaan
- Bahasa perhubungan
- Bahasa perdagangan
- Bahasa resmi kerajaan
Semenjak
itu perkembangan bahasa melayu terus meningkat pemakaiannya di nusantara.
Perubahan nama dari bahasa melayu ke bahasa Indonesia dimulai atau di awali
pada saat terjadinya sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dimana, Para pemuda
Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat
bahasa Melayu menjadi BahasaIndonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk
seluruh bangsa Indonesia.
Melayu
diangkat menjadi bahasa Indonesia karena diantaranya:
- Bahasa melayu merupakan lingua franca
- Sistem bahasa melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa
- Kerelaan suku-suku bangsa yang ada di nusantara memakai bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia
- Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan
Peristiwa-peristiwa yang berkaitan
dengan perkembangan bahasa Indonesia diantaranya sebagai berikut:
- Tahun 1901 disusun ejaan pertama yaitu ejaan Van Ophuijsen
- Tahun 1908 berdiri balai pustaka
- Tahun 1928 terjadi sumpah pemuda yaitu penentuan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
- Tanggal 25-28 Juni 1938 Kongres B.I pertama di Solo
- Tanggal 18 Agustus 1945 di akui dalam UUD ’45 (Pasal 36) sebagai bahasa negara
- Tangal 19 Maret 1947 ejaan kedua dibuat menggantika ejaan sebelumnya yaitu ejaan Soewandi (ejaan Republik)
- Tanggal 16 Agustus ejaan yang disempurnakan (EYD) yang diresmikan dan mulai di berlakukan secara resmi mulai 31 Agustus 1972
- Kongres bahasa Indonesia ke VI 28 Oktober-2 November 1993 berhasil membentuk :
- Kamus besar bahasa Indonesia
- Tata bahasa baku baku Indonesia
Faktor-faktor yang Menyebabkan
Bahasa Melayu dapat Diterima menjadi Bahasa Nasional Ada beberapa faktor yang
menyebabkan bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa Nasional. Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, bahasa melayu telah digunakan sebagai
bahasa kebudayaan,yaitu sebagai bahasa yang digunakan dalam buku-buku yang
dapat digolongkan sebagai hasil sastra.
Selain itu, bahasa Melayu telah digunakan sebagai
bahasa resmi dalam masing-masing kerajaan nusantara yaitu sekitar abad ke 14.
Selain itu harus diingat bahwa penyebaran bahasa Melayu bukan hanya terbatas
pada daerah sekitar selat Malaka atau Sumatera saja, jauh lebih luas dari itu.
Ini dapat dibuktikan dengan terdapatnya berbagai naskah ceritayang ditulis
dalam bahasa Melayu pada berbagai tempat
yang jauh dari Malaka. Dengan datangnya orang-orang Eropa ke Indonesia, fungsi
bahasaMelayu sebagai bahasa perantara dalam perdagangan semakin intensif.
Orang-orangEropa malah tidak sadar telah ikut memperluas penyebaran bahasa Melayu.
Jadi, sejak lama, dari masa
Sriwijaya juga Malaka yang saat itu merupakan pusat perdagangan, pusat agama,
dan ilmu pengetahuan, bahasa Melayu telah digunakan sebagai Lingua Franca atau
bahasa perhubungan diberbagai wilayah Nusantara. Dengan bantuan para
pedagangdan penyebar agama, bahasa Melayu menyebar ke seluruh pantai di
nusantara,terutama dikota-kota pelabuhannya. Akhirnya, bahasa ini lebih dikenal
olehpenduduk Nusantara dibandingkan dengan bahasa daerah lainnya. Telah
ditemukan beberapa bukti tertulis mengenai bahasa Melayu tua ada berbagai prasasti dan inkripsi. Bukti-bukti
berupa prasasti antara lain:
a.Prasasti kedukan bukit (Palembang) tahun 683
b.Pasasti talang tuo (Palembang) tahun 684
c. Parasati kota kapur (Bangka) tahun 686
d. Prasasti karang brah i(jambi) tahun 832
f. Prasasti Bogor (bogor) tahun 942
Sedangkan dalam bentuk inskripsi diantaranya,
Gandasuli di daerah Kedu, Jawa Tengah, bertahun 832M. Adanya berbagai dialek
bahasa Melayu yang tersebar di seluruh Nusantara adalah merupakan bukti lain
dari pertumbuhan dan persebaran bahasa Melayu.